BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI MEDIA FAKTA HUKUM

Wakapolda Sumbar Buka Capacity Building Bhabinkamtibmas

Sumbar | Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto, S.Ik. M.Si membuka kegiatan capacity building Bhabinkamtibmas sejajaran Polda Sumbar, Rabu (13/7) di ballroom Hotel Grand Zuri Padang. 

Pada capacity building kali ini bertemakan “Peran serta masyarakat bersama Bhabinkamtibmas dalam rangka ketahanan  pangan, kesehatan hewan,  budi daya peternakan, menangkal intoleransi dan meningkatkan keimanan guna mewujudkan Pemulihan Ekonomi Nasional”.

Dalam kesempatan tersebut, Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Edi Mardianto membacakan amanat Kapolda Sumbar, 

berbagai persoalan masyarakat saat ini khususnya pasca Covid-19 yang masih menjadi tren di masyarakat dan terus berkembang dengan varian baru. 

Dikatakan, disamping itu persoalan sosial kemasyarakatan juga berkembang, pada akhir - akhir ini munculnya paham radikalisme seperti NII, Khilafatul Muslimin, dan tidak kalah pentingnya persoalan penyakit mulut dan kuku terhadap hewan ternak masyarakat yang terus meningkat, kenaikan harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng dan cabe serta hal lain yaitu tuntutan kebutuhan hidup yang harus dipenuhi.

Lanjutnya, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk memulihkan ekonomi nasional, memberikan jaminan keamanan, mempermudah proses perizinan kepada para investor, memberikan vaksinasi terhadap hewan ternak milik masyarakat yang sedang berlangsung, operasi pasar minyak goreng dan lain lain.

"Sesulit apapun situasi perekonomian harus kita hadapi bersama untuk itu perlu keteguhan iman yang kuat dan kokoh sehingga kita sebagai umat yang beragama bisa melalui cobaan ini, bahwa sesuatu yang terjadi merupakan ujian dan cobaan bagi kita bersama dari Tuhan dan kita harus sabar melaluinya," ujarnya. 

Ia menyebut, pemahaman dalam beragama dinegara Republik Indonesia yang berideologi Pancasila perlu menjadi perhatian agar tidak terpapar paham yang mengarah kepada runtuhnya keutuhan negara Republik Indonesia dalam bentuk intoleransi.

"Dikhawatirkan bila masyarakat sudah terpapar paham keagamaan yang anti pancasila dapat menghancurkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang pada akhirnya kehidupan akan semakin sulit," katanya. 

"Untuk itu perlu diberikan tentang pemahaman terhadap radikalisme dan intoleransi serta peningkatan keimanan yang teguh berdasarkan ketuhanan yang maha esa," lanjut Wakapolda Sumbar. 

Kemudian, pengetahuan tentang penyakit mulut dan kuku yang akhir-akhir ini sedang berkembang ditengah kehidupan masyarakat akan dapat menjadi pedoman dalam penanggulangannya sehingga ketahanan pangan dapat tercapai. 

"Dengan sehatnya spiritual dan kokohnya iman yang tidak berpaham intoleransi maka keinginan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dapat dijalani dengan baik," terangnya.  

Ia menambahkan, pangan merupakan kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari mulai masyarakat tingkat desa sampai tingkat kota dan sebagian besar sumber perekonomian masyarakat berasal dari pangan baik pangan dalam bentuk nabati maupun hewani, sebagai sumber mata pencarian yang sehari hari digeluti oleh masyarakat perlu diberikan motivasi dan pengetahuan dari berbagai sumber agar mampu diterapkan oleh masyarakat dan memperoleh hasil yang maksimal.

Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat telah mencanangkan 11 ketangguhan diantaranya ketangguhan kesehatan  ketangguhan keimanan, ketangguhan pangan yang merupakan bagian penting dari 11 ketangguhan di Sumatera Barat dimana masyarakat yang sehat dan beriman akan bergairah untuk berusaha mencari nafkah khususnya dibidang pangan.

"Oleh karenanya Polda Sumatera Barat melalui Direktorat Binmas Polda Sumbar ingin memberikan kontribusi dalam Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut dalam kegiatan capacity building," pungkasnya. 

Bhabinkamtibmas yang kesehariannya berada ditengah tengah masyarakat bersama stakeholder lainnya dengan  pemerintah daerah mulai para Kepala Dinas, Camat, Lurah, Wali Nagari, Kepala Desa, Kepala Korong, para kelompok tani  dan masyarakat kecil lainnya. 

"Secara langsung dapat melihat persoalan-persoalan ditengah masyarakat khususnya dibidang keimanan hingga dapat mencegah intoleransi, ketahanan pangan yang terdampak terhadap ekonomi masyarakat kecil yang secara keseluruh memiliki pengaruh terhadap ekonomi nasional," bebernya. 

Selain itu tambahnya, para narasumber yang telah berpengalaman baik dibidang keilmuannya dengan berbagai teori dan juga narasumber yang langsung praktek serta telah sukses dibidangnya dapat dijadikan referensi hingga mampu pula meraih kesuksesan.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kadis Pangan Provinsi Sumbar, Kadis Peternakan Sumbar, Kadis Pertanian Sumbar, Kasat Binmas dan Bhabinkamtibmas sejajaran Polda Sumbar, Kepala OPD terkait dari masing-masing Pemkab/Pemko se Sumbar, dan narasumber.(*)

Posting Komentar

0 Komentar