Padang | Suasana hikmad tampak menyelimuti pembukaan program pengabdian masyarakat oleh Departemen Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Andalas pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang. Turut hadir Kepala Lapas (Kalapas) Padang Era Wiharto, jajaran pejabat struktural dan JFU/JFT Lapas Kelas IIA Padang serta Tim dari Departemen Hukum Internasional Universitas Andalas di aula lapas pada Jum’at (29/07/2022).
Kedatangan tim disambut hangat oleh Kalapas Padang Era Wiharto beserta jajaran. Kalapas Era menilai apa yang dilakukan oleh jajaran dari Departemen Hukum Internasional UNAND ini merupakan hal yang luar biasa dan patut diapresiasi. “Semoga tim Departement Hukum Internasional UNAND mampu memberikan kemanfaatan bagi warga binaan. Berbagai hal sudah kita lakukan guna tingkatkan kapasitas warga binaan, namun nantinya tim dari UNAND melalui program ini mampu mengklasifikannya dan lebih meningkatkan lagi potensi yang mereka miliki sehingga bermanfaat bagi mereka saat selesai menjalani masa hukuman,” ungkap Kalapas Era saat berkesempatan memberikan kata sambutan.
Kalapas Era juga menuturkan pembinaan itu melibatkan tiga unsur yakni petugas, warga binaan dan masyarakat. Namun, kadang keterlibatan masyarakat yg meliputi jajaran pemerintahan hingga masyarakat luas hanya terlibat pada permukaan. “Terima kasih kepada jajaran Unand. Disinilah peran tim dari akademisi Unand yang merupakan bagian dari masyarakat yang sangat kami harapkan untuk membantu dan mendukung dalam membina warga binaan sehingga mereka menjauhi tindakan pidana dan saat kembali ke tengah masyarakat dengan bekal yang telah kita beri,” jelas Kalapas Era lebih lanjut.
Diawali dengan dengan memperkenalkan satu persatu tim yang telibat dalam program pengabdian masyarakat dari Departemen Hukum Internasional UNAND, Dr. Syofirman Syofian, SH,. M.H. juga menyampaikan harapan yang sama. Dr. Syofirman berharap dirinya beserta tim bisa memberikan manfaat bagi warga binaan melalui pengabdian masyarakat dengan tema “Peningkatan Kapasitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Padang melalui Pendekatan Hukum (Nelson Mandela Rules) dan Pendekatan Ekonomi ini.
“Terima kasih kepada seluruh jajaran Lapas Kelas IIA Padang. Berharap ini merupakan langkah awal untuk melakukan kerjasama yang lebih luas baik dari seperti pendidikan bagi pejabat struktural, staf hingga warga binaan,” jelasnya.
Acara dilanjutkan dengan penyampaian materi terkait tema yang disampaikan oleh Sri Oktavia S.H. L.LM,. Ph.D. yang merupakan Dosen Hukum Internasional Universitas Andalas. Sri Oktavia menyampaikan inti dari program yang akan dirinya bersama tim lakukan yakni ingin berbuat sesuatu bagi warga binaan. “Bagaimana meningkatkan kapasitas warga binaan dalam jangka waktu yang panjang yang memberi manfaat sampai nanti mereka bebas,” jelas Sri Oktavia.
Lebih lanjut Sri Oktavia juga menjelaskan susunan program yang akan berlangsung selama 4 semester kedepan hingga tahun 2023. “Nantinya kita akan menggandeng beberapa mitra dalam program ini yakni Lapas Kelas IIA Padang, UNODC dan BUMN yakni program CSR dalam mendukung pelaksanaan program pengadian masyarakat kita di lapas. Tentunya dengan dipayungi oleh MoU antara UNAND dengan Kantor Wilayah Kemenkumham Sumbar dan Departemen Hukum Internasional dengan Lapas Kelas IIA Padang sehingga program ini jelas perlindungan hukumnya,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sri menyampaikan dalam meningkatkan kapasitas, tim juga akan melibatkan Interpreneurship, branding, psikiater dan pengelolaan keuangan. Sehingga nanti warga binaan ada yang mendampingi dan mewadahi saat mereka mengikuti kegiatan.
Kegiatan pembukaan program pengabdian masyarakat berlangsung dengan tertib dan kondusif. Acara ditutup dengan do’a dan foto bersama.
(Rel/Ism)
0 Komentar